Pedoman Penggunaan dan Penulisan Huruf Kapital Menurut PUEBI yang Benar

Penulisan Huruf Kapital Menurut PUEBI. Penggunaan huruf besar (kapital) memiliki aturan. Hal ini perlu diperhatikan terutama untuk penulisan dokumen penting dan resmi.

Pediman Penggunaan Huruf Kapital

1. Huruf Pertama Kalimat

Semua kalimat harus diawali dengan Huruf Kapital. Baik itu kalimat di awal paragraf maupun di dalam paragraf.

Contoh Penggunaan

Pada suatu hari, Budi sedang mencari kayu bakar di tengah hutan. Tidak lama kemudian, Budi bertemu dengan beruang yang sedang tertidur.

2. Huruf Pertama Pada Kalimat Langsung

Seluruh kalimat langsung, diawali dengan huruf kapital.

Aura Kasih bertanya kepada penyelenggara, “Apakah Riders yang yang diminta sudah disiapkan?”

3. Keagamaan

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama pada kata dan/atau ungkapan yang ada hubungannya dengan agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk juga di dalamnya kata ganti untuk Tuhan.

Contoh penulisan:

·         Kristen

·         Alkitab

·         Islam

·         Quran

·         Hindu

·         Weda

·         Yesus

·         Allah

·         Yang Mahakuasa

·         Yang Maha Pengasih

·         Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.

·         Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

·       Ya Allah, pertemukanlah aku dengan tukang batagor yang seenak di Bandung –> yeee curcol disini wkwkwkw

Jangan pakai huruf kapital pada kata-kata seperti: imam, puasa, kebaktian, misa, ibadah, salat.

Contoh:

·         Nenek menghadiri pengajian di Mesjid Al-Ikhlas.

·         Tante Susi mengikuti acara kebaktian di Gereja Bethel.

·          

4. Gelar Kehormatan

Cara penulisan nama, gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan adalah dengan memakai huruf kapital sebagai huruf pertama yang diikuti dengan nama orang.

Contoh penulisan nama gelar:

·         Pangeran Antasari

·         Sultan Hasanuddin

·         Haji Agus Salim

·         Imam Syafii

·         Nabi Musa

·         Kanjeng Ratu Ngabehi Naura Amalia –> nyiahahaha *ketawa kunti

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama dalam penulisan nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.

Contohnya:

·         Belum lama ini Kakek dinobatkan menjadi seorang sultan.

·    Rencananya Mak Kiting  pergi naik haji tahun ini, tapi sayang maut menjemputnya lebih dulu.

·       Naura Amalia terpilih sebagai presiden baru –> aminin aja, ga usah protes *ketus beud akuh, wkwkwk

·         Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.

5. Jabatan

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu.

Contoh penggunaan:

·         Wakil Presiden Adam Malik

·         Perdana Menteri Nehru

·         Namanya adalah Profesor Supomo

·         Ayahnya adalah Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian

·         Ayahku diangkat sebagai Gubernur Jawa Tengah

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan atau nama instansi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.

Contoh pemakaian yang benar:

·         Sidang itu dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia.

·         Dekret mengangkat Soeprijadi sebagai Panglima Besar TKR, namun ia tidak muncul, dan kepala staff Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo ditetapkan sebagai pemimpin sementara.

·         Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama dalam penulisan nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.

Contoh penggunaannya:

·         Inspektur dua polisi memiliki tanda pangkat balok emas satu, setara dengan letnan dua TNI.

·         Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia.

·         Di setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6. Nama Orang

Penulisan nama orang yang benar adalah dengan memakai huruf kapital sebagai huruf pertama di setiap kata.

Contoh penulisan:

·         Naura Amalia

·         Arvin Rasyid Idris Firdaus

·         Alexandra Lathifa Adniyya

·         Arief Wibowo

Catatan:

(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada,

·         de, van, dan der (dalam nama Belanda)

·         von (dalam nama Jerman)

·         da (dalam nama Portugal).

Contoh pemakaian:

·         J.J de Hollander

·         J.P. van Bruggen

·         H. van der Giessen

·         Otto von Bismarck

·         Vasco da Gama

(2) Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata bin atau binti.

Contoh penulisan:

·         Naura Amalia binti Arief Wibowo

·         Firdaus bin Arief Wibowo

·         Eka Agustina binti Tatang Sudiana

·         Arief Wibowo bin Didin Sulaeman

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.

Contoh penggunaan:

·         40 J/K atau JK-1 –> 40 Joule per Kelvin

·         40 N –> 40 Newton

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran

Contoh penerapan:

·         Mesin diesel

·         10 volt

·         5 ampere

Aseli..yang ini ngebingungin deh..help me, Pemirsa!

7. Kebangsaan

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Contohnya:

·         Bangsa India

·         Suku Sunda

·         Bahasa Jawa

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.

Contohnya:

·         Pengindonesiaan kata asing

·         Keinggris-inggrisan

·         Kejawa-jawaan

8. Waktu dan Peringatan

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.

Contoh penulisannya:

·         Tarikh Masehi

·         Tahun Hijriah

·         Bulan Januari

·         Hulan Ramadhan

·         Hari Minggu

·         Hari Nyepi

·         Hari Lebaran

·         Hari Natal

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama peristiwa sejarah.

Contoh pemakaiannya:

·         Perang Bubat

·         Perang Dunia II

·         Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama.

Contoh penggunaannya:

·         Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

·         Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. Tempat

Gunakanlah huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama geografi (tempat).

Contoh penerapannya:

·         Bandung –> kampong halamanku ini

·         Solo

·         Asia Selatan

·         Cirebon

·         Malaysia

·         Singapura

·         Kamboja

·         Filipina

·         Eropa

·         Jawa Barat

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi.

Contohnya yang benar:

·         Bukit Barisan

·         Danau Toba

·         Dataran Tinggi Dieng

·         Gunung Semeru

·         Jalan Diponegoro

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.

Contohnya:

·         Ukiran Jepara

·         Pempek Palembang

·         Tari Melayu

·         Sarung Mandar

·         Asinan Bogor

·      Batagor Mang Ihsan –> sumpah ini enak banget! Kalo kamu ke Bandung, cobain deh! *bukan endorse yaa 😀

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama diri geografi.

Contoh penggunaan:

·         Berlayar ke teluk

·         Mandi di sungai

·         Menyeberangi selat

·         Berenang di danau

Ini yang sering lupa:

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.

Contoh penulisan:

·         Nangka belanda

·         Kunci inggris

·         Harimau sumatera

·         Petai cina

·         Pisang ambon

·         Jeruk bali

10. Lembaga Negara

Gunakan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam penulisan semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas, seperti dan, oleh, atau, dan untuk.

Contoh penggunaan:

·         Republik Indonesia

·         Departemen Keuangan

·         Majelis Permusyawaratan Rakyat

·         Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2001

·         Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.

Contoh pemakaian:

·         Beberapa badan hukum

·         Kerja sama antara pemerintah dan rakyat

·         Menjadi sebuah republik

·         Menurut undang-undang yang berlaku

Catatan:

Jika yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu, misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.

Contoh penulisan yang benar:

·         Pemberian gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.

·         Tahun ini Departemen Keuangan sedang menelaah masalah itu.

·         Surat itu telah ditandatangani oleh Direktur.

Errr..baiklah. Yang ini juga cukup bikin aku garuk-garuk kepala karena ketombean bingung. Tulis aja dulu deh, entar dipelajari lagi.

Yak, lanjut!

11. Nama-nama Resmi

Gunakanlah huruf kapital sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan judul karangan.

Contoh penulisan:

·         Perserikatan Bangsa-Bangsa

·         Rancangan Undang-Undang Kepegawaian

·         Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial

·         Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan

12. Karya Tulis

Pakailah huruf kapital sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh penulisan judul yang benar sesuai PUEBI:

·         Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

·         Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

·         Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.

·         Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.

13. Singkatan Gelar, Pangkat, dan Sapaan

Gunakanlah huruf kapital sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan yang digunakan dengan nama diri seseorang.

Contoh singkatan nama orang:

·         Dr. Handoko –> Doktor Handoko

·         Ani Sulastri, S.E. –> Ani Sulastri, Sarjana Ekonomi

·         S.H. –> sarjana hukum

·         S.S. –> sarjana sastra

·         S.Kp. –> sarjana keperawatan

·         M.A. –>master of arts

·         M.Hum. –> magister humaniora

·         Prof. –> profesor

·         K.H. –> kiai haji

·         Tn. –> tuan

·         Ny. –> nyonya

·         

14. Kekerabatan

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.

Contoh penulisan:

·         Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

·         Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

·         Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.

15. Kata Sapaan (Penting)

Gunakanlah huruf kapital sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.

Contoh penggunaan:

·         Sudahkah Anda tahu?

·         Siapa nama Anda?

·         Surat Anda telah kami terima dengan baik.

Fiuh..kelar juga *lap keringet jempol karena ngetik banyak

Nah, itulah cara penulisan huruf kapital yang benar menurut PUEBI (kata Bunda, dulu namanya EYD). Banyak yaaa ternyataaa *nelen ludah

“Kalo belajarnya dicicil ya akan bisa juga, mau sebanyak apapun,” komentar Bunda seperti bisa menebak isi hatiku hanya dengan melihat garis mukaku yang mengernyit seperti orang lagi ngeden. 

Bunda emang determinasinya tinggi. To my horror, she is trying to transmit that attitude to me. Ya hororlah..karena kemaren-kemaren aku santai abis kayak di pinggir pantai berandai-andai, sekarang mesti belajar kayak dikejar-kejar kelelawar (sorry guys, ga nyambung tapi yang penting rimanya pas, maksa sih hahaha). Entah dikasih makan apa dulu Bunda sama Ninin (nenekku).

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *