Daftar Isi
Cara Merebut Pacar Orang
Sering sekali saya mendapat curhatan dari teman lama atau baru, suka dengan seseorang lalu mencoba melakukan pendekatan sampai merasa dekat dan setelah dekat tiba-tiba mendapat sedikit kejutan bahwa orang yang dia gebet itu bercerita bahkan mengenalkan pacarnya kepada teman saya. Dengan raut wajah yang sedikit gelisah teman saya bercerita, dan saya hanya tersenyum saja. Namanya orang curhat yang penting didengarkan, bukankah begitu kawan?
Naksir pacar orang atau PDKT sama orang yang sudah memiliki pasangan, baik itu sama orang yang sudah pacaran atau sudah resmi memiliki suami atau istri kemudian kamu merasa hal tersebut ada diantara salah atau benar. Apa kamu pernah seperti itu? atau malah sedang menjalani hal tersebut?
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang bagaimana ketika kamu naksir, pdkt, doyan atau menjalani hubungan sama orang yang sudah memiliki pasangan. Salah atau benarkah jika kita ingin merebut pacar orang lain?
Naksir pacar orang, kenapa tidak?
Ketika kamu kenal dengan orang lalu merasa naksir dan kamu doyan sama dia. Seiring waktu berjalan kamu melakukan aksi PDKT ke orang tersebut sampai pada akhirnya kamu merasa cocok dan nyaman. Tapi ternyata orang tersebut sudah punya pasangan, dan kamu terjebak dalam situasi dimana kamu merasa bimbang, apakah mau maju atau mundur saja karena kamu sudah naksir berat dan terlanjur doyan?
Tidak sedikit orang yang terjebak dalam situasi seperti itu, jadi sebenarnya kamu tidak sendiri. Jika kamu mengalami hal tersebut “Naksir Pacar Orang” sebenarnya pilihan dan keputusan tetap ada di tangan kamu sendiri. Kalau memang orang tersebut keren, smart, ganteng, cantik, tajir, dan lain sebagainya baik dia sudah berpasangan, pacaran, sudah resmi menikah, atau sudah punya anak sekalipun akan tetap ada saja orang yang PDKT, naksir, doyan, ngebet sama dia.
Jadi ketika kamu merasa tertarik dengan orang yang sudah memiliki pasangan sebenarnya itu hal yang wajar dan normal. Dalam pasar romansa, siapa pun itu termasuk kamu punya kebebasan mau mendekati dan didekati siapa saja, jadi jangan khawatir kawan karena hal itu biasa terjadi dan banyak yang mengalaminya.
Bukan soal salah atau benar, tapi tentang konsekuensi
salah nggak si naksir sama orang yang ternyata sudah punya pasangan?
Pertanyaan seperti itu sering juga dilontarkan ketika seseorang dalam keadaan bimbang, antara maju atau mundur. Naksir orang yang sudah punya pasangan itu wajar tapi ada hal yang harus kamu perhatikan yaitu konsekuensi.
Kalau dalam Kamus Besar Bahasa Indenesia konsekuensi memiliki arti akibat dari suatu perbuatan
Iya semua keputusan atau pilihan pasti memiliki konsekuensi, misalnya:
1. Tidak dianggap sebagai pasangan
ketika dia pun mau menjalin hubungan (baca: selingkuh) sama kamu sebagai konsekuensinya kamu tidak akan dianggap dan dinomorsatukan sebagai pasangan sama dia. Tentu saja kamu harus mau menerima keadaan yang seperti itu jika kamu tetap ngotot ingin dekat sama orang yang sudah memiliki pasangan. Jangan menyalahkan dia karena itu adalah pilihan dan keputusan kamu sendiri, orang (dewasa) tidak seharusnya menyalahkan orang lain karena akibat dari keputusan atau pilihannya sendiri. Jalani dan jangan merengek untuk dinomorsatukan sebagai pasangan.
2. Masalah yang terjadi saat ketahuan
Kamu pasti tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti, justru karena ketidaktahuan itu kamu harus siap dengan segala masalah yang akan terjadi dari hubungan yang kamu jalin dengan dia. Mungkin kalau hubungan kamu sama dia katahuan, pasangannya akan marah, ngelabrak, mencaci maki kamu, anak-anaknya juga marah-marah sama kamu, atau bisa juga dibawa ke ranah hukum. Kita tidak pernah tahu bagaimana respon pasangannya kalau sampai tahu kamu menjalin hubungan dengan dia.
Tapi aku udah terlanjur suka dan sulit buat ke lain hati, gimana cara merebutnya ya?
Cara merebut pacar orang
Ada berbagai cara dan tehnik untuk merebut pacar orang atau biasa kita sebut nikung pacar orang. Di internet banyak bertebaran cara-cara tersebut, dari teknik yang umum sampai yang ekstrim. Sebenarnya tidak jauh berbeda antara merebut pacar orang dengan mendapatkan orang yang masih single, secara garis besar alurnya sama yaitu dimulai dari pendekatan, menciptakan ketertarikan, jadian.
Mungkin kamu sedang mencari dan mengumpulkan cara-cara untuk merebut pacar orang, disini saya tidak akan memusingkan bagaimana cara merebutnya karena secara garis besar sama dengan cara mendapatkan orang yang masih single.
Saya hanya ingin berbagi tentang prinsip, apapun teknik dan cara yang kamu gunakan untuk merebut pacar orang, ada beberapa hal yang harus kamu pahami yaitu:
- Banyak yang mengatakan bahwa mendekati pacar orang lebih mudah dari pada mendekati yang masih jomblo/single karena saingannya cuma satu yaitu pacarnya, benarkah demikian? Coba kita berpikir dengan logika yang sederhana, jika kamu berniat merebut pacar orang berarti kamu bersaing dengan orang yang jelas-jelas sudah memenangkan dan mendapatkan hati orang itu/gebetan. Untuk bersaing dengan para jomblo saja kamu belum tentu menang apalagi bersaing dengan orang yang sudah jelas menang dari awal. Kamu takut bersaing dengan para jomblo itu sudah cukup untuk menunjukkan diri kamu minder, merasa tidak berkualitas, tidak berani menghadapi kenyataan tapi konyolnya malah ingin bersaing dengan pemenang hati si gebetan. Logika sederhanya kan begitu? bagaimana? masuk akal kan?
- Ketika kamu bisa merebut pacar orang pasti ada sensasi dan kebanggaan tersendiri karena kamu bisa membuktikan tehnik dan skill mu. Tapi ada satu hal yang perlu kamu sadari, ini adalah prinsip yang sangat penting, ketika dia rela meninggalkan pasangannya demi kamu, sangat dan sangat mungkin sekali dia melakukan hal yang sama kepada mu. Tidak menutup kemungkinan dia akan meninggalkan mu demi pria/wanita lain seperti yang dia lakukan kepada pasangannya yang dulu. Ingat bagaimana dia memperlakukan pasangannya demi kamu maka hal yang sama juga sangat mungkin dilakukan kepada mu. Saya tidak sedang menakut-nakuti, saya kira berpikir rasional itu penting untuk mengendalikan diri agar tidak melakukan hal yang kurang bijak dan konyol.
Jadi seperti yang sudah saya katakan tadi, ketika kita sudah dewasa bukan tentang salah atau benar lagi tapi tentang konsekuensi. Kita perlu memikirkan sebab akibat dari apa yang kita lakukan, karena semua hal pasti ada konsekuensinya. Kalau memang kamu siap dengan segala konsekuensinya maka silahkan saja kamu lakukan, tapi kalau kamu tidak siap dengan konsekuensinya lebih baik jangan mencoba hal yang kamu sendiri tidak siap dengan segala akibat yang akan terjadi dari apa yang kamu lakukan.
Kalau saya pribadi, tidak pernah melarang orang-orang (dewasa) yang dekat dengan saya untuk mendekati siapa saja, apakah dia masih single atau sudah berpasangan. Saya hanya mengingatkan konsekuensinya saja dari apa yang mereka lakukan, karena orang dewasa (seharusnya) memikirkan konsekuensi. Mendekati atau PDKT dan naksir kepada siapa pun pasti ada konsekuensinya, entah itu dicuwekin, ditolak atau cuma dimanfaatin dan semua itu adalah hal yang wajar, lumrah dan biasa terjadi.
Silahkan mendekati siapa saja kawan, tetap gunakan logika, jangan terlalu bawa perasaan saat PDKT tapi dibawa fun saja. Jadi saya ingatkan lagi, Bukan soal salah atau benar, tapi tentang konsekuensi. Semua pilihan kembali lagi ke diri kamu sendiri dan jangan menyalahkan orang lain karena konsekuensi yang terjadi dari apa yang kamu pilih sendiri.
Leave a Reply