Kenakan Pakaian Seksi Cewek, Mampukah SPG Mendongkrak Penjualan?

Kenakan Pakaian Seksi, Mampukah Cewek Ini Mendongkrak Penjualan?

Belakangan ini lagi viral di Youtube video seorang perempuan yang berjualan mie ayam di Thailand.

Yang membuat viral bukanlah uniknya cara dia memasak, menyajikan, atau tempatnya berjualan, melainkan karena pakaian yang dikenakannya yang begitu seksi.

Kenakan Pakaian Seksi, Mampukah Cewek Ini Mendongkrak Penjualan?

Dalam video tersebut, tampak wanita penjual mie ayam tersebut mengenakan tapil seksi dengan gaun merah yang bagian pundak terbuka hingga bagian dada yang terlampaui rendah, sehingga memperlihatkan sebagian dadanya. Tampaknya ia sengaja melakukan itu, untuk sebagai daya pikat pelanggan mie ayam yang dijualnya.
***
Serumpi.com (6/7) menafsirkan perilaku wanita tersebut sebagai sebuah strategi pemasaran. Sebab dengan mengenakan baju super seksi, pastinya akan mengundang mata lelaki untuk lebih mendekat. Penjual mie ayam di Thailand ini menggabungkan keterampilan memasaknya dengan mengekspos kemolekan tubuhnya sebagai daya tarik bagi pembeli. Video itu langsung mendapat perhatian publik. Tak hanya Thailand, netizen dari berbagai penjuru dunia pun jadi tahu bagaimana seksinya wanita tersebut, meski tak diketahui nama dan lokasinya. Demikian penjelasan dari serumpi.com.(*)
***
Lalu, benarkah dengan berpakaian seksi dapat mendongkrak angka penjualan? Atau, efektifkah hal itu mengundang masyarakat untuk datang dan berbelanja di warungnya?

Bicara tentang strategi marketing, memang pada umumnya orang suka memanfaatkan aspek psikologi, atau kebiasaan-kebiasaan umum yang disukai masyarakat. Misalnya dengan menampilkan aspek keindahan dan kebersihan, keunikan dan kelangkaan. Karena itu, tak heran jika kita mendengar ada restoran dengan konsep yang aneh-aneh, seperti mirip toilet, pesawat terbang dan sebagainya yang lengkap dengan berbagai ornamennya. Atau dengan cara penyajian yang anti mainstream lainya.

Dengan demikian, menjadikan keindahan tubuh sebagai magnet pengunjung menurut ilmu marketing sah-sah saja. Bahkan ini bisa dikatakan sangat efektif, apalagi jika hal itu menjadi viral di media sosial.

Contoh konkritnya, selama ini kalau kita perhatian para SPG, karyawati Bank, pramuniaga toko dan sebagainya, pada umumnya selalu dipilih perempuan muda yang cantik. Namun mereka masih mengenakan pakaian dalam batas-batas kesopanan. Hal ini karena para manajer itu memahami bagaimana psikologi masyarakat (khususnya kaum pria) yang secara kodrati menyukai yang indah-indah (enak dipandang).

Namun jika “keindahan” itu dibuat terlalu berlebihan, maka kesan yang timbul adalah bukan lagi menjual produk yang ditawarkan, melainkan menjual keindahan itu sendiri. Hal-hal seperti ini biasanya sangat cepat layu dan pudar, sehingga hanya populer sesaat. Setelah itu, dia akan lenyap buat selamanya.

Dengan demikian, menurut hemat Ane, mengenakan pakaian seksi dalam berjualan hanya menguntungkan pada jangka pendek, namun akan membawa kehancuran usaha dalam jangka panjang. Lalu bijimane menurut GanSis semua?(*) Inspired by serumpi.com.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *