Daftar Isi
3 Tips dan Cara Agar Lulus Tes dan Ujian CPNS 2019
Dzargon – Meskipun diberi skema dengan gaji terbatas dan kenaikan gaji berkala yang rendah, Sepertinya Animo masyarakat Indonesia untuk menjadi aparatur sipil negara melalui jalur CPNS selalu tinggi setiap kali pembukaan Formasi CPNS dilakukan.
Sebut saja untuk tahun 2017 saja, kursi sebanyak 17.928 berhasil menarik sekitar 3.730.000 orang lebih atau sekitar 200 orang lebih memperebutkan satu kursi, belum lagi formasi CPNS tahun 2018 yang dibuka sebesar 210.000 kursi juga dibanjiri peserta tes.
Meskipun sulit, tentu saja selalu ada yang lulus sampai tahap akhir dan berhak menyandang gelas CPNS, meskipun satu kursi diperebutkan oleh 200 orang lebih. Lantas bagaimana caranya agar bisa lolos soal ujian CPNS?
Berikut ini beberapa strategi yang diberikan oleh salah satu peserta yang lulus CPNS tahun 2018 yang lalu. Mari simak baik-baik agar bisa ikut nimbrung menikmati gaji yang berasal NIP.
#1. Pilihlah Formasi yang Sesuai dengan Peluang.
Tips pertama adalah mengetahui medan juang. Setiap perang akan dimenangkan oleh mereka yang menguasai medan dengan baik. Salah dalam memilih tempat turun awal di game mobile PUBG, akan membuat kamu mati terlalu dini, namun jika kamu membiarkan orang lain bertempur, ada kemugnkinan kamu akan masuk ke 10 besar.
Startegi ini juga berpengaruh dalam ujian CPNS, jika merujuk pada sistem rekrutmen CPNS tahun 2917 dan tahun 2018. Sistem Rekrutmen tahun 2018 khususnya, ada sekitar 15 % kursi yang tidak ada pelamar sama sekali.
Hal ini berarti sekiranya ada satu orang saja yang datang mengisi kursi tersebut, maka orang tersebut akan lulus meskipun nilanya super rendah sekali. Nah ini tentu saja peluang yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Sangkin kosongnya, Pemerintah bahkan membuat regulasi khusus untuk kursi tersebut, yakni mereka yang lolos Passing Grade di dua tempat namun memperebutkan satu formasi, maka salah sau dari mereka boleh pindah ke tempat yang kosong yang dimaksud sehingag tidak ada dari dua orang yang akan gagal.
Tipsnya : Jika formasi kamu cukup banyak, maka janganlah terlalu terburu-buru mendaftar, lihat dengan seksama formasi mana yang memiliki pendaftar paling sedikit atau bahkan nol di H-2 sebelum penutupan. Lalu pilihlah formasi tersebut.
Semakin banyak peminat pada formasi tersebut tentu saja akan membuat persaingan semakin sulit. Pantau terus penerimaan formasi hanya di SCNN.BKN.GO.ID
#2. Jangan Belajar Tets CPNS!!!
Loh kok jangan belajar? Ngawur tips ini. Masa iya mau ujian kita tidak boleh belajar. Terus nanti mau jawab apa?
Tentu saja harus belajar, namun jangan dalam waktu dekat menjelang ujian atau Test-nya. Paling tidak 2 minggu sebelum tets tidak perlu belajar lagi. Kalaupun anda mau belajar. kira-kira mau belajar apa? Buku dari mana? Apa ada jaminan kalau yang dipelajari akan masuk dalam ujian? Kalau iya bukannya semua orang bakalan lulus.
Buku tips dan kunci jawabab soal CPNS yang banyak di jual di toko buku donk! jawab teman saya ngawur. Saya hanya tertawa mendengar penjelasan teman saya ini. Pasalnya yang buat buku saja belum tentu PNS, Bukan tim pembuat soal CPNS, terus bagaimana mungkin mereka tahu soal yang ada?
Oh iya sekedar informasi, saya sendiri adalah peserta yang lulus CPNS Tahun 2018 yang kemarin dan dari pengalaman saya tidak belajar sama sekali, paling tidak satu bulan sebelum ujian.
Mengapa demikian? Karena saya berkeyakinan pembuat soal tentu saja akan membuat soal yang akan bisa dijawab untuk semua disiplin ilmu bukan satu dispilin ilmu tertentu misalnya hanya untuk soal teknik mesin, sejarah atau bahasa saja.
Nah oleh karena itu ujian yang disusun untuk CPNS tentu saja tujuan untuk mengetahui pola pikir dan pandangan seseorang terhadap suatu kejadian atau kelak ketika ia jadi CPNS. Dalam hal ini pemerintah merasa tidak perlu menguji kemampuan berdasarkan disiplin ilmunya, karena sudah ada penguji dari dosen-dosen masing sebelum mereka mendapatkan gelar sarjana.
Hasilnya, dugaan saya tepat. Dalam ujian Test CPNS tahun 2018 hampir tidak ada soal yang membutuhkan ingatan atau hafalan sama sekali, melainkan pola pikir. Sedangkan ujian TIU yang diberikan hanya berkaitan dengan matematika dasar atau kemampuan verbal secara umum. Ujiannya hanya proses tambah-tambah sederhana ataupun perkalian sederhana yang sudah perlajari paling tidak ketika SMP.
Praktis soalnya tidak membutuhkan rumus tertentu, karena semua orang akan bisa menjawab pertanyaan tersebut hanya saja akan dicari siapa dari peserta yang mampu menjawab soal dengan tepat dalam kurung waktu yang singkat yakni 90 menit untuk 100 soal.
Saya sendiri menyelesaikan soal 30 nomor soal TIU dalam tempo 11 menit dan 35 nomor soal TWK dalam waktu 16 menit, akhirnya saya memiliki waktu sekitar 60 menit lebih untuk menjawab soal TKP yang sedari awal test, teman-teman saya sebelumnya selalu gagal di sesi ini.
Yah mengapa bisa demikian cepatnya saya menjawab soal TIU, nanti di tips berikutnya saya akan jelaskan di point III. Soal-soal TIU sebenanya memang mudah, jika melibatkan operasi mate-matika, maka operasi mate-matisnya bakalan sangat mudah. Sebut salah satu contoh soalnya begini :
102 + 100 + 98 + … + 4 + 2 =
A. 2526
B. 2602
B. 2644
C. 2768
Nah maksudnya soal ini tentu saja ingin dijumlah dari 102 sampai 2, namun kalau kita jumlahkan satu persatau-satu maka kita akan kehabisanya banyak waktu, nah padahal harusnya bisa selaia dalam waktu kurang dari 10 detik.
Solusinya sederhana, sebenanrya, disana ada angka 102 dan 100 yang bisa dijumlah dengan total 202, sisanya, angkan 98 jika dipsangkan dengan 2 maka totalnya adalah 100, oleh karena itu akan ada 24 pasang angka 100, jadi todalanya 2400, kemudian ditambah dengan angka 50 yang tidak punya pasangan jdi subtotal semuanya harusnya 202 + 50 + 2400 jadi totalnya adalah 2602.
Ini cara pertama, sedangkan cara ke II dipikiran saya jauh lebih singkat. Karena hasil penjumlahan yang paling kecil menghasilkan angka 2, maka tanpa menghitung pun sudha jelas kemungkinan jawaban yang benar adalah B. tidak ada yang lain.
Jika kita menguasai metode ini tentu saja soalnya bisa selesai dalam waktu bahkan kurang dari 2 detik.
Jadi harus belajar metode ini donk? Tukas teman saya ngotot.
Jawabannya tentu saja tidak, yang harus dipelajari seseorang dari zaman SD sampai Kuliah adalah kreativ dan solutif saja. Karena jika soalnya berubah misalnya 3982 x 2389, tentu sudah tidak bisa lagi dilakukan dengan metode pertama donk. Jadi seberapa banyak motode yang harus dihafalkan.
Ujung-ujungnya metode tersebut tidak kelaur dalam pertanyaan dan hanya menambahkan beban pada otak kita ketika masuk ujian CPNS dan sudah barang tentu mereka yang stress duluan bakalan tidak bisa mengelaurkan kemampuan seutuhnya.
Makanya saya sarankan tidak perlu belajar lagi menjelang ujian CPNS, namun rilekslah dan paksalah diri anda menerima apapun hasil dari ujian yang muncul. Hal ini sangat membantu anda menjadi lebih rileks dalam ujian yang justru membantu kemampaun maksimal saat ujian, yang disisi lain saingannya sedang dalam stress-nya.
Kecuali saingan anda juga membaca artikel ini atau sudah mengetahui hal tersebut lebih dahulu.
Tips : Jika ketemu soal seperti ini 3982 x 2389, maka carilah pilihan yang jawabnnya berakhiran 8, karena jika 2 x 9 maka ujungnya adalah 18, atau 8. Tapi ingat bisa saja angka sebelum 8 uti bukan satu, karena ada dampak pengalihan dari puluhan sebelumnya.
Jika soal sulit dikerjakan maka langkahilha, kemudian seberapa banyak yang harus dilangkahi? Catattan penting saya sebelum masuk ujian adalah mengetahui julmah soal yang harus saya jawab benar, misalnya TIU membutuhkan point minimal 75 atau paling tidak 13 nomor benar, maka tugas saya adalah memastikan saya sudah memiliki jawaban benar 13, sisa dari nomor tersebut saya jawab serampangan saja jika saya bisa jawab cepat maka saya jawab cepat, namun jika saya tidak bisa jawab benar, saya akan langkahi.
Jika di bagian akhir saya punya waktu kosong, maka saya akan gunakan untuk menjawab soal yang kosong tadi, paling saya jawab ngasal saja tapi konsisten, misalnya saya akan jawab A semua tabel kosong, masa iya sih dari satu jawaban saya tidak ada yang benar.
Hasilnya skor TIU saya mencapai angka 115 dari 150 skor maksimum untuk TIU padahal saya kerjakan dalam waktu 11 menit saja. Salah seorang senior juga ikut tes di waktu yang sama dnegan saya dan hasilnya senior tersebut tidak lulus, memang dari awal ketemu beliau sudah datang terlambat saat ujian, mukanya terlalu tegang dan sepertinya ada beban tersendiri dengan ujian seleksi CPNS tersebut.
#3. Paham Mekanisme Ujian
Tips yang ketiga yang menurut saya paling ampuh adalah mengetahui detil dan mekanisme pelaksaan ujian dengan baik. Hal ini akan memberikan kamu kekuatan yang cukup baik dalam mengijuti prosesi ujian dengan baik, ingat kesukesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kemampuan kognitif semata, tapi juga kepandaian beradapatasi dan kritis.
Sebelum jadwal ujian tiba tentu saja ada beberapa teman yang sudah terlebih dahulu mengambil bagian dari ujian. Setiap dari teman yang telah mengikuti ujian, saya selau datang untuk bersilaturahmi, tentu saja pertama untuk menanyakan jenis soal yang bakalan muncul, namun sesuai dengan prediksi saya, soalnya bukan masalah utama.
Yang paling seirng jadi maslaah dari teman-teman yang sudah mendapatkan ujian adalah proses ujian yang menysuahkan para peserta, Banyaknya peminat yang ingin mengikuti ujian membuat peserta tes ujian membludak dan membuat suasana tidak nyaman.
Sebut saja ujian akan dibagi ke dalam beberapa gelombang dan dalam satu gelombang terdiri dari 700 sampai dengan 1000 peserta yang akan diatur dalam ruangan sempit. Maka panitia pelaksana akan meminta peserta ujian datang dua jam sebelum ujian dilaksanakan.
Tujuan adalah untuk mengurut peserta agara tidak kacau balau di pintu masuk terutaam untuk keperluan otentifikasi peserta ujian agar mengurangi peluang Joki dapat ambil bagian dari ujian CPNS.
Prosesi paling pertama adalah menitipkan semua barnag bawaan peserta ke panitia yang tentu saja bakalan ngantri karena banyaknya peserta yang ikut ujian. Antri ini cukup menguras tenaga dan memakan waktu paling 30 menit.
Selanjutnya adalah mengantri pertama untuk mengecek fisik peserta, seperti tidak membawa benda tajam, alat pengacak sinya ataupun alat nyontek saat ujian. Jika ada seribu peserta bisa dibayangkan seberapa lama peserta akan menunggu proses ini selesai. Penglaman ketika mengikuti ujian sekitar 30 menit beridir sambil antri itu bakalan capek.
Setelah masa ini, peserta akan duduk lalu menunggu otentifikasi peserta ujian apakah sudah memiliki identitas yang sama dengan kartu yang di bawa dan tidak diwakili oleh joki. Ratusan sampai ribuan orang akan diperiksan dengan sistem online sehingga prosesi paling tidak memakan waktu 45 menit – 60 menit, belum lagi kalau ada joki yang kedapatan atau orang tidak sesuai dengan identitas terpampang, ini akan membuat panitia kewalahan dan menambah waktu tunggu.
Setelah prosesi ini peserta akan dikumpulkan di tempat karan tina dimana peserta tidak boleh lagi meninggalkan temtpat duduk karena tangan akan distempel, dan jangan sampai ada pergantian peserta lain. Proses ini proses sebelum masuk pintu ujian.
Selanjutnya ada waktu menungu paling 30 samapi 40 menit proses peserta masuk ke dalam ruang ujian dengan pintu yang sempit, sehingga panitia akan mengatur peserta masuk satu-satu, dengan validasi terakhir yakni panitian gabungan dari kepolisian dan independen akan mengidentifikasi kartu indetitas, kartu peserta dan wajah orang yang akan masuk ujian. Setiap orang paling tidak memakan waktu paling singkat 3 sampai 5 menit, jadi bisa dibayangkan jika ada 600 orang ujian secara bersamaan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua peserta masuk ke dalam pintu.
Jika di total seseorang akan menghabiskan paling tidak sekitar 5 hinga 6 jam sampai prosesi ujian selesai. Belum lagi kondisi banyak orang tentu saja membuat suasana menjadi panas, gerah, dan capek. Hal ini menjadi catatan penting saya.
Selain hal tersebut, beberapa teman memberikan informasi jika lamanya waktu ujian akan membuat peserta merasa tertekan dan canggung karena memikirkan soal ujian yang akan keluar. Sehingga stress semakin menjakiti peserta sebelum test. Hasilnya pada saat test, harusnya soalnya bisa dijawab namun karena keadaan tertekan, hasilnya mungkin soal 2 x14 saja mungkin tidak bisa di jawab.
Tipsnya : Tentu saja saya akan memberikan catatan pada :
- Panas
- Lapar
- Lelah
- Stress
- Karena suasana akan panas maka saya memilih baju yang lebih longgar dengan bahan yang agak tipis. Menghindari celana dari bahan ketat dan tebal, apalagi harus mengenakan warna hitam tentu saja semakin menyerap panas. Lalu selanjutnya saya memastikan untk mandi dengan air segar sebelum ikut ujian.
- Sebelum ujian, saya melakukan searching kecil-kecilan mengenai makanan yang lebih lama di cerna. Saya temukan jika daging adalah makananb yang butuh waktu 6 sampai 15 jam agar bisa dicerna diperut. Hal ini dapat menunda lapar lebih lama, jadi setelah berangkat dari rumah saya mencari makan berupa Soto Sapi atau Sate daging dengan sedikit longtong. Energi lumayan besar dan lama dicerna.
- Lelah dapat diatasi dengan mudah dengan menghilangkan stress. Stress tentu saja akan memicu rasa lelah lebih buruk. Oleh karena itu ketika sampai di tempat ujian, saya mencari teman yang bisa diajak bicara atau kenalan dengan orang sambil bercanda sewajarnya. Agar tetap senyum. Senyum akan memicu hormon yang membuat orang lebih rileks hingga prosesi ujian dilaksanakan saya sama sekali tidak merasakan tekanan.
- Jangan pikirkan hal yang bukan jadi kewajiban anda, misalnya memikirkan jenis soal yang akan keluar, karena hal tersebut adalah tugas dair panitia. Hal ini hanya membuat kamu semakin stress. Sebiaknya santai saja, Ujian ini hanya jalan yang berikan tuhan kepada manusia. Jika memang kamu ditakdirkan lulus, kamu akan lulus, sebaliknya jika kamu tidak ditakdirkan lulus jadi PNS, jangan kamu belajar. Memindahkan Semeru pun tidak akan membuat jadi PNS.
Leave a Reply