14 Fakta Menarik Tentang Bunga Edelweiss yang Jadi Incaran Pendaki Gunung Alay

Lambang Cinta Sejati Bukan Pembelaan yang Baik Untuk Memusnahkan Bunga Eksotis ini

Dzargon – Bunga Edelweiss menjadi semakin populer semenjak popularitas olahraga outdoor dan hiking booming, ekstensi dari bunga ini juga meningkat, hanya saja berbanding terbalik dengan populasi-nya yang semakin berkurang dan selalu dalam ancaman para pendaki Alay yang dengan alasan simbol dari cinta Abadi Bunga bunga ini dipaksa pindah dari tanah di gunung ke dalam pot-pot kecil sebagai persembahan ke terkasih. 
Ironisnya, kelakukan ini dilakukan secara massif sampai gunung-gunung kini sudah jarang ditemukan bunga Edelweiss. Hanya beberapa gunung yang memiliki bunga ini itupun untuk spesies yang berukuran tinggi hanya karena ukuran yang Monster dan sulit “diselundupkan” kedalam tas kecil. Bagi kalian para pendaki alay ini beberapa fakta mengenai Bunga Edelweiss yang mungkin menggugah hati kalian untuk tidak lagi menjadi konsumsi pribadi di rumah dan akhirnya layu lalu berakhir di tempat sampah.
Bunga yang Tidak Lagi Abadi – Meskipun diberi nama bunga abadi sayangnya keabadian dari bunga akan gugur bersama dengan tangan tangan nakal yang dengan seenaknya saja dipetik, ditaruh di rumah lalu dipindahkan ke tempat sampah.
Memang bukan Bunga Abadi – Bunga Edelweis bukanlah bunga abadi seperti yang diceritakan oleh orang dari mulut mulut ke mulut. Bunga ini hanya memiliki semacam hormon yang mencegahnya gugur meskipun sudah mati, hanya saja struktur jaringan dari bunga yang mati lama kelamaan akan lapuk dan gugur.

kelopak bunga Memang bukan Bunga Abadi

Sejarah Bunga Edelweis – Memang bunga sudah lama tumbuh di atas gunung hanya saja Georg Carl Reinwardt menjadi orang yang pertama mengamati bunga “Abadi” ini pada tahun 1819 di lereng gunung Gede. Beliau adalah seorang ahli Botani dari Jerman.
Penghuni Ketinggian – Bunga Edelweis adalah salah satu dari sekian banyak tanaman yang hanya mampu tumbuh di pada daerah dengan ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 1990-an sebuah kota kembang, Malino di Sulawesi Selatan pernah ditemukan bunga ini tumbuh pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut, namun karena naiknya suhu rata-rata kota tersebut akhirnya penduduk Kota Malino sudah tidak bisa lagi melihat bunga ini tumbuh di tengah-tengah mereka.
Bunga Masyarakat Tengger – Di Semeru sendiri yang kebanyakan masyarakat menganut agama Hindu menggunakan Bunga Edelwies dalam upacara keagamaan mereka, namun bunga yang mereka gunakan saat ini adalah hasil penangkaran yang khusus disediakan pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk keperluan ritual keagamaan bukan untuk hal hal alay dan tidak bermnafaat.
Jenis Tanaman Semak – Bunga Edelweis adalah tanaman sejenis tanaman semak dengan tinggi mencapai ketinggian 1 sampai dengan 4 meter, namun di beberapa daerah seperti gunung Bawakaraeng bunga ini tumbuh kurang dari 1 meter.
Komoditas Dagang – Ketika berwisata ke Dieng, anda akan menemukan penjual bunga Edelweis yang diperdagangkan dengan bebas, Bunga ini bukan edelwies liar yang tumbuh di alam melainkan tanaman yang dikembangbiakkan oleh petani setempat. Bahkan Bunga ini tidak bisa ditemukan di Gunung Prau.
Membesar di Musim Hujan – Bunga yang dijual oleh penjual bunga di Dieng dan bunga Edelweis yang dipetik secara liar akan berkembang pada musim hujan dan menyusut ketika musim kemarau. Hal ini tidak menandakan keabadian melainkan kelembaban udara yang diserap “bangkai” bunga tersebut sama halnya dengan daun pintu yang sedikit sempit ketika musim hujan datang.

Musim Mekar – Pohon Edelweis memiliki musim mekar pada ujung musim penghujan. Biasanya bunga ini akan berbunga di awal bulan april sampai akhir september.

Razia Bunga Edelweis – Dari zaman dahulu ada sebuah pos sebelum pos satu yang digunakan sebagai pos razia bunga Edelweis. Semua pendaki yang ketahuan membawa akan diberi hukuman mengembalikan bunga tersebut ke tempatnya namun saat ini sangat jarang dilakukan razia.

Edelweiss di Papandayan – Saat ini ada sebuah penangkaran skala besar bunga Edelweiss yakni di Gunung Papandayan dan menjadi tempat terindah untuk menikmati Bunga abadi ini.

cewek cantik di gunung Edelweiss di Papandayan

Perangko Tahun 2003 – Lambang bunga Edelweis pernah dijadikan gambar pengisi perangko oleh PT Pos Indonesia pada tahun 2003.

Perangko Tahun 2003 tgambar bunga edelweis

Bunga Spesial Indonesia – Memang bunga Edelweiss tidak hanya ditemukan di Indonesia, di Eropa juga namun spesies Leontopodium Alpinum, sedangkan yang di Indonesia bunga Edelweis yang tumbuh adalah Anaphalis Javanica.

Bunga Nasional Austria – Meskipun terkenal di Indonesia, Bunga nasional negara Indonesia adalah Melati, sedangkan Bunga Edelweiss menjadi bunga nasional negara Austria.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *